Sore hari yang hujan, sejenak membuat perut jadi lapar... Hmm, sepertinya enak makan babi lapis dan minuman hangat.
Eits, tunggu dulu kecee people...
Sebelum kamu mengkonsumsi makanan, sebaiknya kamu tahu apa yang mau kamu makan. Yak, babi yang gendut dan berlemak itu memang kelihatannya nikmat ketika diolah menjadi makanan seperti yang dikonsumsi para pig lovers di restoran-restoran terkenal. Tapi sebelum kamu ikutan melahapnya, intip dulu deehhh fakta tentang babi empuk itu...
Setidaknya ada 2 fakta tentang babi yang wajib dijadikan pertimbangan sebelum kamu menyantapnya:
1. Babi adalah binatang pemakan segala.
Ya, babi memakan apa saja yang ada di hadapannya. Babi memakan, tanaman, sisa makanan, lumpur, kotorannya sendiri, dan temannya sendiri. Perilaku babi yang pemakan segala inilah yang menyebabkan babi lebih rawan parasit. Seperti yang sering kita dengar kecee people, cacing pita sering bersarang di tubuh binatang ternak. Dengan perilaku babi yang seperti ini, kecenderungan babi untuk menjadi tempat tinggal yang nyaman untuk cacing pita lebih besar dari pada binatang ternak lain yang pola konsumsinya lebih selektif. Dilihat dari segi kesehatan, sudah pasti binatang yang memakan kotorannya sendiri tentu tidak baik untuk tubuh kita jika dikonsumsi. Selain itu, babi termasuk kanibal karena memakan temannya sendiri. Meskipun kadang cuma bagian tubuh tertentu seperti ekor yang dimakan, namun perilaku seperti ini tentu tidak bagus. Kata orang sih "you are what you eat" gak mau juga kan kekanibalan si babi jadi menular ke gen kita..
2. Pola seksualitas babi tidak melalui sistem kompetisi.
Umumnya, manusia dan hewan menemukan pasangannya dengan sistem kompetisi. Berbeda dengan babi, ia tidak mengenal sistem berpasangan. Bagaimana dengan kegiatan seksualnya...? Ya, babi jantan akan melakukan kegiatan seksual dengan babi betina yang ia temui (seadanya). Dan babi jantan dengan sukarela membiarkan babi jantan lain melakukan kegiatan seksual dengan babi betina tersebut. Tidak ada perebutan, atau cemburu buta... Waaah, gawat juga yaaa.... Berbeda sekali dengan si raja hutan yaa... Meskipun singa terlihat sangat buas, tapi singa mendapatkan pasangannya melalui sistem kompetisi dengan jenisnya. Singa juga sangat setia dan melindungi pasangan dan ank-anaknya. Bahkan singa hanya akan berganti pasangan ketika betinanya mati, atau terjadi hal lain yang sangat dahsyat. Hmm...
Lagi-lagi "
you are what you eat", buat jaga-jaga biar gak jadi gak setia
kaya babi yang mau disantap, mending urungkan saja deeehhh.... Tapi bukan berarti kamu boleh makan singa biar jadi setia loh, kecee...
Chek..Chek.. Chek lagi sebelum kamu mengkonsumsi sesuatu... ^_^